Minggu, 14 November 2010

bagaimana mengatasi GROUPTHINK???

Adapun caracara mengatasi Groupthink menurut janis adalah :
· pemimpin kelompok menangguhkan penilaian.
Tidak langsung mengambil keputusan kelompok sebagai jalan akhir pembuat keputusan tindakan.
· mendorong munculnya berbagai kritik atas program atau keputusan yang diusulkan. Dengan melihat fakta-fakta yang ada.
· mengundang ahli-ahli dari kelompok luar
Mempertimbangkannya dan mendiskusikannya dengan hasil yang telah diambil didalam kelompoknya.
· menugaskan satu atau dua orang anggota untuk menjadi devil’s advocate guna menentang pendapat mayoritas (sekalipun mereka sebenarnya setuju dengan pendapat itu), sehingga dapat meminimalisasi terjadinya Gropthink.
· kelompok harus membuat keputusan-keputusan secara bertahap, tidak sekaligus. Menghindari cepatnya lajur groupthink yang akan berkembang.

GROUPTHINK

tahukah kalian apa yang dimaksut dengan Groupthink adalah suatu pola piker yang cenderung mementingkan kohesivitas kelompok dan solidaritas daripada mempertimbangkan fakta-fakta secara realistis. Menurut Irvings Janis (1972) Groupthink adalah istilah untuk keadaan ketika sebuah kelompok membuat keputusan yang tidak masuk akal untuk menolak anggapan/ opini publik yang sudah nyata buktinya, dan memiliki nilai moral.
Jadi Droupthink itu nyata-nyata membela apa yang menjadi kepentingan dan anggapan kelompoknya ketimbang memilih dari fakta-fakta realitas yang ada.
Kunci pengambilan keputusan yang efektif adalah dengan cara membuat alternative dengan tidak membuat keputusan yang gegabah.

Sumber :
· Handout Psi.Kelompok Klara Innata Arishanti, S.Psi

DEINDIVIDUASI

tahukah kamu arti Deindividuasi????

deindividuasi merupakan Melonggarnya hambatan Normal terhadap perilaku jika orang-orang tidak dapat diidentifikasikan.
Adapun Hal-hal yang sangat mungkin diakibatkan dari Deindividuasi:
· Deindividuasi dapat mengakibatkan perilaku yang impulsive dan menyimpang
· perilaku agresifnyapun tidak terkendali yang sangat mungkin menyebabkan adanya anarkis atau mampu menyakiti orang lain walaupun tidak selalu terjadi hal seperti itu.
· Rasa tanggung jawab yang berkurang.
· Perilaku yang terus menerus dipengaruhi oleh nilai-nilai / value.
· Konformitas atau perubahan perilaku akibat pengaruh dari orang lain juga semakin tinggi
· Kepatuhan terhadap norma kelompok menjadi sangat kuat dan mengabaikan norma yang ada.

Minggu, 07 November 2010

TAHAP STORMING PADA PROSES DASAR DALAM KELOMPOK

TAHAP STORMING : KONFLIK DALAM KELOMPOK
Munculnya disagreement, pertengkaran dan friksi diantara anggota kelompok
yang melibatkan kata-kata, emosi dan tindakan.
13
Tahap-tahap perkembangan konflik:
1. Disagreement
perlu segera diindentifikasi disagreementnya:
• apakah benar-benar ada atau sekedar kesalahpahaman
• apakah perlu segera ditangani atau terselesaikan sendiri
• jika benar-benar ada dan menyangkut beberapa faktor situasional
minor
2. Confrontation
dua orang atau lebih saling bertentangan → verbal attack.
diakhir tahap ini, tingkat koalisi (sub kelompok dalam kelompok)
dimana anggota kelompok menjadi terpolarisasi (membentuk blok-blok).
3. Escalation
pada tahap ini, anggota kelompok menjadi semakin kasar, suka
memaksa, mengancam, sampai pada kekerasan fisik → timbul mosi tidak
percaya (distrust), frustasi dan negatif reciprocity.
4. Deescalation
berkurang atau menurunnya konflik
anggota mulai sadar waktu dan energi yang terbuang sia-sia dengan
berdebat
Mekanisme pengolahan konflik:
a. Negosiasi : secara interpersonal sengan asumsi bahwa tiap orang akan
mendapatkan keuntungan dengan adanya situasi
- distributive issues : negosiasi berhasil, satu pihak puas, pihak yang lain
mengikuti karena pihak yang lain itu memiliki power
- integrative issues : negosiasi berhasil, kedua pihak merasa puas (win
win solution)
b. Membangun kepercayaan : dengan mengkomunikasikan keinginan
individu secara hati-hati dan harus konsisten antara apa yang diomongkan
dengan perilaku aktualnya
5. Conflict Resolution
tiap konflik sampai pada tahap ini, meskipun tidak semua pihak puas
akan hasilnya

TAHAP NORMING PADA PROSES DASAR DALAM KELOMPOK

Tahap ini biasa disebut tahap awal integrasi. Pada tahap ini kelompok mulai kelompok mulai dikenal sebagai komponen yang disinkronkan (Stone, 2006). Pada tahap ini anggota kelompok kemungkinan besar akan berupaya ubtuk menjaga keseimbangan kelompok yang mulai terbentuk, perilaku individu diatur oleh kelompok. Ada rasa kedekatan dalam kelompok yang disebabkan oleh interogasi awal anggota kelompok. Rasa kedekatan membuat anggota kelompok ingin melindungi kelompok dari disintegrasi, hgal ini dapat menyebabkan masalah perlindungan kelompok menjadi lebih penting daripada tugas masing-masing individu (Wood, 2004). Tahap ini dapat diartikan sebagai tahap kematangan.

Pada tahap norming terjadi peningkatan kohesi dan kolaborasi lebih. Rasa percaya mulai muncul dan perbedaan dihargai.Masalah-masalah menjadi cara untuk memperkuat hubungan, komunikasi terbuka dan memeberikan umpan balik yang positif dan konstruktif. Fokus pada tahap ini adalah kerjasama.

Karakteristik tahap norma:
- Peningkatan kohesi.
- Lebih kolaborasi.
- Emerging kepercayaan.
- Apresiasi perbedaan.
- Masalah hubungan penguatan dan komunikasi terbuka

Sumber:
Office of Human Resources
http://kelg85socialpsychblog.blogspot.com/2007

TAHAP PERFORMING PADA PROSES DASAR DALAM KELOMPOK

Pada proses dasar dalam kelompok Banyak kelompok yang tidak mencapai tahap performing. Pada tahap ini, anggota kelompok dengan penuh semangat dan terfokus pada pemecahan masalah secara kreatif. Karakteristik trermasuk harmoni, produktivitas, pengembangan pemecahan masalah dan penuh efektif potensi kelompok dan individu-individu dalam kelompok.

Tahap performing bisa tercapai jika struktur telah berfungsi dan diterima secara penuh. Anggota tim berorientasi pada tugas, sekaligus pada manusia. Anggota semakin pandai dalam bekerjasama dan memiliki interpedensi untuk mencapai tujuan kelompok.

Pada tahap performing, hubungan yang dibangun memungkinkan para anggota saling membangun loyalitas. Kelompok akan sanggup melaksanakan tugas yang lebih kompleks dan mengatasi perubahan yang lebih pesat.


Sumber:
www.dunamis.co.id
Office of Human Resource
groups.yahoo.com

Minggu, 31 Oktober 2010

Jenis-jenis konflik

beriku ini juga saya sajikan jenis-jenis konflik Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :

* konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan- peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role))

* konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).

* konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).

* konflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara)

* konflik antar atau tidak antar agama

Penyebab Konfli Dapat Terjadi

Berikut ini adalah penyebab konflik yang dapat terjadi pada kelompok :

1. Interdepence
> tidak semua interdependence menyebabkan konflik, jika:
a. ada kerjasama antar anggota dalam interdepence shg konflik ↓, maksudnya ketika dalam setiap anggota didalam kelompok itu memiliki kerjasama maka cenderung akan menurunkan konflik yang ada.
b. ada kompetisi antar anggota dalam interdepence shg konflik ↑,Berbanding terbalik, jika diantara anggota kelompok itu saling berkompetisi, maka situasi akan semakin memanas dan cenderung akan meningkatkan konflik yang ada. Menurut
Deutch (1949):
· pure cooperation → promotive interdependence : dengan menolong
· pure competition → contrient interdependence : anggota bisa meraih tujuannya hanya jika anggota lain gagal memilihnya.
2. Influence strategies
> Stategi Untuk mempengaruhi orang lain, seperti Ancaman, Hukuman dan TReinforcement juga akan meningkatkan konflik yang ada.
3. Misunderstanding dan misperception
> Kadang ketika adanya konflik sering terjadinya kesalahpahaman-kesalahpahaman yang akan membuat konflik yang telah ada menjadi semakin memburuk didalamnya.

Proses Dasar Dalam Kelompok

selain kita mengetahui macam-macam kelompok, mengapa orang masuk kelompok,hingga pengertian kelompok itu sendiri, baiknya juga kita mengetahui tahapan-tahapan proses dasar yang terjadi dalam kelompok.


>>TAHAP FORMING

A. Pandangan Psikoanalisis
Freud : orang bergabung dalam kelompok karena keanggotaan dapat memuaskan kebutuhan dasar biologis dan psikologis tertentu
Ada 2 proses pembentukan kelompok, yaitu:

1. Identifikasi
- Energi emosi individu (libido) diarahkan ke dirinya dan orang lain. Individu menjadikan orang lain (orang tua) sebagai model egonya → EGO IDEAL. Penerimaan orang tua sebagai objek kasih sayang anak akan membentuk ikatan yang kuat → kepuasan melalui sense of belonging, kesalingtergantungan, perlindungan terhadap ancaman luar dan meningkatkan self development.

2. Transferen
- Bagaimana pembentukan kelompok pada masa awal kehidupan individu mempengaruhi perilaku kelompok selanjutnya. Individu melihat pemimpin kelompok sebagai figur otoritas sebagaimana individu menganggap orang tuanya.

B. Pandangan Sosiobiologi
- Menurut pandangan ini, orang bergabung dengan kelompok untuk memuaskan keinginan yang kuat untuk berafiliasi secara biologis.
- Didasarkan teori evolusi dari Charles Darwin : bergabung dengan anggota lain dari satu spesies merupakan ekspresi strategi yang stabil secara evolusioner dan kultural dari individu yang dapat meningkatkan rerata kesuksesan reproduksi.

C. Pandangan Proses Pembandingan Sosial
- Leon Festinger (1950, 1954) : orang membutuhkan orang lain karena mereka membutuhkan informasi tentang diri mereka dan lingkungan mereka dan kebutuhan akan informasi. Ini hanya dapat dipenuhi dari orang lain. Individu membandingkan diri mereka dengan orang lain tentang keyakinan, opini dan sikap mereka → apakah benar, valid, sesuai.

D. Pandangan Pertukaran Sosial
- Model ketertarikan kelompok, dengan mempertimbangkan :
1. Reward
2. Cost → minimax principle

Minggu, 24 Oktober 2010

Jenis, Penyebab, Dinamika Gerakan Massa

Sebelumnya kita telah mengetahui definisi serta macam-macam massa.berikut ini akan dijelaskan tentang Jenis, penyebab, serta dinamika gerakan massa.
Banyak teori yang mengupas tentang struktur pribadi manusia, salah satu pendapat yang dikemukakan oleh Freud menyatakan bahwa struktur pribadi manusia itu terdiri dari tiga bagian yaitu:
a. Das Es atau The Id yaitu berupa dorongan-dorongan, nafsu-nafsu yang pada dasarnya itu semua membutuhkan pemenuhan, ingin muncul, ingin keluar.
b. Das Ich atau The Ego, yaitu merupakan sinsor untuk menyesuaikan dengan keadaan sekitarnya, teruatama dengan norma-norma yang ada, di sini berfungsinya pikiran.
c. Das Uber Ich atau The Super Ego, merupakan kata hati yang berhubungan dengan moral baik buruk.
Bila das es mau keluar, tetapi tidak diperbolehkan oleh das ich karena tidak sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat, maka dorongan-dorongan/ das es kemudian ditekan masuk dalam kompleks tersedak, masuk dalam bawah sadar. Apa yang masuk dalam kompleks tidak mai, tidak hilang, tetapi dalam keadaan laten kompleks terdesak ke permukaan. Ke alam sadar pemunculan tersebut terjadi bila sensor yaitu das ich dalam keadaan tidak aktif atau kurang baik berfungsinya.
Dalam kehidupan bermasyarakat adanya norma-norma atau aturan-aturan tertentu, yang merupakan pedoman-pedoman atau batasan-batasan yang membatasi gerak atau perilaku anggota masyarakat. Maka dengan adanya norma-norma tersebut, sebagai anggota masyarakat baik tidak dapat berbuat seenaknya. Jadi ini berarti bahwa norma-norma itu berfungsi menghalangi dorongan-dorongan yang ingin mendapat pemuasan, karena the ego yang berfungsi menyesuaikan dengan keadaan lingkungan, yaitu menyesuaikan dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat.
Aras dasar uaraian tersebut di atas, dapat dikemukakan salah satu analisis mengenai perbuatan massa adalah berdasarkan atas faktor psikologis yang mendasarinya. Yaitu orang bertindak dalam massa adalah berdasarkan atas dorongan-dorongan atau keinginan-keinginan dan sebagainya yang muncul dari bawah sadar yang semula ditekannya. Karena itu, bila banyak hal yang ditekan merupakan suatu pertanda yang kurang baik, sebab pada suatu waktu dapat muncul di permukaan bila keadaan memungkinkan.
Berkaitan dengan hal tersebut, dapat diambil langkah-langkah untuk pencegahannya yaitu sebagai berikut:
1) Menghindari hal-hal yang sekiranya dapat menimbulkan kekecewaan/ frustasi karena hal tersebut dapat menyebabkan sumber terjadinya massa aktif.
2) Menampung pendapat-pendapat yang ada permasalahan agar dapat segera diatasi.
3) Sebagai pemimpin yang baik harus dapat memberikan contoh kepada yang dipimpinnya, sebab pemimpin adalah sebagai tempat identifikasi dari yang dipimpinnya.
4) Sebagai seorang pemimpin sebaiknya bila memberikan janji-janji maka haruslah ditepati, jika tidak dapat menepati janji maka jangan memberikan janji agar tidak menimbulkan frustasi.
Tetapi apabila telah terjadi gerakan massa (massa aktif) maka pimpinan yang dikehendaki adalah pimpinan yang tegas, tidak ragu-ragu dan berani bertindak. Pimpinan yang ragu-ragu akan membuat massa menjadi kacau dan kehilangan arah, karena itu ada pendapat yang menyatakan bahwa barang siapa yang berani muncul di tengah-tengah massa, maka dialah yang akan memegang massa itu.

Massa Pasif dan Massa Aktif

taukah kamu, massa juga dapat dibedakan menjadi massa aktif dan massa pasif. dimana Massa aktif dapat disebut dengan mob, mob terbentuk karena adanya tindakan yang nyata, misalnya demonstrasi, perkelahian massal. Menurut Mc Laughlin paling tidak ada tiga kondisi yang melatarbelakangi yaitu :

* Adanya keyakinan dalam kelompok massa bahwa masalah harus segera diselesaikan
* Adanya masalah yang cukup serius
* Upaya penyelesaian masalah yang tertunda

selain itu, Ada pula beberapa faktor yang menyebabkan massa aktif, yaitu :

1. Perasaan tidak puas, yaitu, diawali dengan bertukar pikiran, ide baru, perbuatan yang selalu diulang dan jika sudah matang menjadi massa.
2. Tekanan jiwa masyarakat, misalnya memuncak dan meledak tidak dapat dikendalikan.

Massa pasif biasa disebut dengan audience. Audience adalah kumpulan orang-orang yang belum melakukan tindakan nyata, misalnya orang-orang berkumpul di mesjid untuk mendengarkan ceramah, menonton televisi

Sabtu, 23 Oktober 2010

MASSA

taukah kalian apa yang dimaksut massa??? massa adalah sekumpulan orang yang berkumpul dalam kesatuan.
Selain itu massa juga terbagi menjadi dua bagian yaitu massa abstrak dan massa konkrit. untuk mengetahui perbedaan kedua jenis massa tersebut, berikut ciri-cirinya :

Ciri- ciri massa abstrak adalah:

* adanya suatu kejadian yang menarik
* individu mendapat ancaman dan ia membutuhkan perlindungan
* kebutuhan tidak dapat terpenuhi
* adanya kesamaan minat, perhatian dan kepentingan yang sama


Sedangkan massa konkrit ciri – cirinya adalah,

* adanya ikatan batin, ini dikarenakan adanya persamaan kehendak, persamaan tujuan, persamaan ide, dan sebagainya
* adanya persamaan norma, ini dikarenakan mereka memiliki peraturan sendiri, kebiasaan sendiri
* mempunyai struktur yang jelas, di dalamnya telah ada pimpinan tertentu
* bersifat dinamis dan emosional

Minggu, 17 Oktober 2010

Alasan Orang Ingin Masuk Kelompok

Didunia ini, tuhan telah menciptakan manusia yang berbeda-beda. Berbeda warna kulit, beda bahasa, beda cara berfikir, dan perbedaan-perbedaan lainnya. selain perbedaan yang dimiliki manusia, manusia sebagai makhluk sosial juga memiliki kesamaan antara satu dengan yang lainnya.

untuk itu kita pasti akan mencari manusia lainnya untuk bersama-sama mencapai tujuan yang dimiliki. tidak hanya dalam kelompok yang besar, tetapi juga dalam kelompok kecil, seperti dalam keluarga,kelompok pertemanan,dll.
selain itu juga terdapat alasan-alasan, yaitu :

1. ketertarikan interpersonal
2. Aktivitas kelompok
3. tujuan kelompok
4. keanggotaan kelompok
5. efek instrumental dari keanggotaan kelompok

apa sih perbedaan Massa dan Aggregat ???

dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengarkan kata massa. sekumpulan orang (ratusan/ribuan) yang berkumpul dalam suatu kegiatan yang bersifat sementara itulah yang disebut massa. berikut contoh-contoh massa yang sering kita saksikan :
- massa yang berdemonstrasi di depan gedung MPR,
- massa yang yang berbondong-bondong menyambangi rumah seorang dermawan untuk
mengantri sembako
dan masih banyak lagi.

nah,tadi kita telah mengetahui apa yang dimaksut dengan massa. selain massa, pernahkah kalian mendengar kata aggregat ??
aggregat dalam psikologi kelompok diartikan sebagai sekumpulan orang yang memiliki karakteristik tertentu tetapi tidak saling mengenal dan tidak pula saling berinteraksi.

Jenis-jenis Kelompok

tukah kamu, bahwa dalam kelompok juga terdapat pembagian-pembagian berdasarkan karakteristiknya. berikut pembagiannya :

1. Jenis Dyad → merupakan kelompok yang terdiri dari 2 orang.
contoh : pasangan suami-istri

2. Jenis Kelompok kecil → merupakan kelompok primer dimana terjadi face to
face, saling tergantung, dan terdapat identitas kelompok
yang sangat kuat
contoh : keluarga

3. Jenis Organisasi → sekumpulan orang yang mempunyai tujuan yang sama dan
struktur yang sangat jelas
contoh : Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)

4. Massa → sifat temporer, mempunyai tujuan yang sama,tapi tidak
terstruktur.
contoh : orang-orang yg dalam antrian tiket

Minggu, 10 Oktober 2010

TPK (Teori Produktivitas Kelompok)

dari awal kita selalu membahas tentang kelompo..taukah kamu,sebuah kelompok juga memiliki produktivitas,di bawah ini dijelaskan tentang pendekatan teoritis tentang produktivitas kelompo.

Dikembangkan oleh 3 Teori dengan orientasi berbeda :
1. orientasi penguat → teori-teori tentang belajar
2. orientasi lapangan → teori-teori tentang interaksi
3. orientasi kognitif → teori-teori tentang harapan

Di dalam teori ini terdapat Input, Variabel dan Output, dimana pengertiannya adalah sebagai berikut :
1. Input
Masukan dari anggota Masukan dari anggota merupakan sumber input.
Menurut Stogdill, kelompok adalah suatu sistem interaksi yang terbuka. Struktur dan kelangsungan sistem sangat bergantung pada tindakan-tindakan anggota dan hubungan antara anggota. Ada tiga elemen penting yang termasuk dalam masukan anggota, yaitu : interaksi sosial (menyatakan suatu hubungan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih, interaksi ini terdiri atas aksi dan reaksi antara anggota-anggota kelompok yang berinteraksi); hasil perbuatan (bagian dari suatu interaksi yang dapat diaplikasikan dalam bentuk kerja sama, berencana, menilai, berkomunikasi, membuat kepetusan); dan harapan (kesediaan untuk mendapatkan suatu penguat, fungsi dari harapan ini adalah sebagai dorongan (drive), perkiraan tentang menyenangkan atau tidaknya dasil, dan perkiraan tentang kemungkinan hasil itu akan benar-benar terjadi).
2. Variabel
Variabel media menjelaskan mengenai beroperasi dan berfungsinya suatu kelompok. Elemen-elemen yang ada di dalamnya, yaitu : struktur formal (struktur formal mencakup fungsi dan status dimana kelompok terdiri atas individu-individu yang masing-masingmembawa harapan dan perbuatannya sendiri) dan struktur peran (struktur peran mencakup tanggung jawab dan otoritas dimana individu yang menduduki posisi tertentu hampir tidak berpengaruh pada status dan fungsi posisi tersebut).
3. Output
Prestasi kelompok merupakan output atau tujuan dari kelompok. Ada tiga unsur yang menentukan prestasi kelompok, yaitu : produktivitas (derajat perubahan harapan tentang nilai-nilai yang dihasilkan oleh perilaku kelompok), moral (derajat kebebasan dari hambatan-hambatan dalam kerja kelompok menuju tujuannya), dan kesatuan (tingkat kemampuan kelompok untuk mempertahankan struktur dan mekanisme operasinya dalam kondisi yang penuh tekanan (stress).

ini dia,,karakteristik umum kelompok

di postingan sebelumnya,,saya telah menuliskan bagaimana kriteria sebuah kelompok yang efektif..
akan tetapi,sebelum kita memiliki sebuah kelompok yang efektif,tentunya kita harus memenuhi karakteristik umu sebuah kelompok bukan..

> kelompok merupakan kumpulan lebih dari satu orang
> kelompok tersebut memiliki tujuan
> tiap anggota kelompok saling bekerja sama demi mencapai tujuan

selain itu dalam sebuah kelompok pasti terdapat individu-individu yang memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda-beda,akan tetapi hal inilah yang menjadi keunikan dalam tiap-tiap kelompok.

Gimana sih Kelompok yang Efektif itu???

bicara tentang kelompok,pasti kita semua pernah terlibat atau ikut serta dalam sebuah kelompok,baik itu kelompok formal maupun yang tidak..
tapi taukah kamu bagaimana ciri kelompok yang efektif itu??
kelompok yang efektif adalah kelompok yang memiliki kriteria-kriteria ini :

1. Faktor situasional karakteristik kelompok:

a. Ukuran kelompok.

Hubungan antara ukuran kelompok dengan prestasi krja kelompok bergantung pada jenis tugas yang harus diselesaikan oleh kelompok. Tugas kelompok dapat dibedakan dua macam, yaitu tugas koaktif dan interaktif. Pada tugas koaktif, masing-masing anggota bekerja sejajar dengan yang lain, tetapi tidak berinteraksi. Pada tugas interaktif, anggota-anggota kelompok berinteraksi secara teroganisasi untuk menghasilkan suatu produk, keputusan, atau penilaian tunggal. Pada kelompok tugas koatif, jumlah anggota berkorelasi positif dengan pelaksanaan tugas. Yakni, makin banyak anggota makin besar jumlah pekerjaan yang diselesaikan. Misal satu orang dapat memindahkan tong minyak ke satu bak truk dalam 10 jam, maka sepuluh orang dapat memindahkan pekerjaan tersebut dalam satu jam. Tetapi, bila mereka sudah mulai berinteraksi, keluaran secara keseluruhan akan berkurang.

Faktor lain yang mempengaruhi hubungan antara prestasi dan ukuran kelompok adalah tujuan kelompok. Bila tujuan kelompok memelukan kegiatan konvergen (mencapai suatu pemecahan yang benar), hanya diperlukan kelompok kecil supaya produktif, terutama bila tugas yang dilakukan hanya membutuhkan sumber, keterampilan, dan kemampuan yang terbatas. Bila tugas memerlukan kegiatan yang divergen (seperti memhasilkan gagasan berbagai gagasan kreatif), diperlukan jumlah anggota kelompok yang lebih besar.

Dalam hubungan dengan kepuasan, Hare dan Slater (dalam Rakmat, 2004) menunjukkan bahwa makin besar ukuran kelompok makin berkurang kepuasan anggota-anggotanya. Slater menyarankan lima orang sebagai batas optimal untuk mengatasi masalah hubungan manusia. Kelompok yang lebih dari lima orang cenderung dianggap kacau, dan kegiatannya dianggap menghambur-hamburkan waktu oleh anggota-anggota kelompok.

b. Jaringan komunikasi.

Terdapat beberapa tipe jaringan komunikasi, diantaranya adalah sebagai berikut: roda, rantai, Y, lingkaran, dan bintang. Dalam hubungan dengan prestasi kelompok, tipe roda menghasilkan produk kelompok tercepat dan terorganisir.

c. Kohesi kelompok.

Kohesi kelompok didefinisikan sebagai kekuatan yang mendorong anggota kelompok untuk tetap tinggal dalam kelompok, dan mencegahnya meninggalkan kelompok. McDavid dan Harari (dalam Jalaluddin Rakmat, 2004) menyarankam bahwa kohesi diukur dari beberapa faktor sebagai berikut: ketertarikan anggota secara interpersonal pada satu sama lain; ketertarikan anggota pada kegiatan dan fungsi kelompok; sejauh mana anggota tertarik pada kelompok sebagai alat untuk memuaskan kebutuhan personal.

Kohesi kelompok erat hubungannya dengan kepuasan anggota kelompok, makin kohesif kelompok makin besar tingkat kepuasan anggota kelompok. Dalam kelompok yang kohesif, anggota merasa aman dan terlindungi, sehingga komunikasi menjadi bebas, lebih terbuka, dan lebih sering. Pada kelompok yang kohesifitasnya tinggi, para anggota terikat kuat dengan kelompoknya, maka mereka makin mudah melakukan konformitas. Makin kohesif kelompok, makin mudah anggota-anggotanya tunduk pada norma kelompok, dan makin tidak toleran pada anggota yang devian.

d. Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah komunikasi yang secara positif mempengaruhi kelompok untuk bergerak ke arah tujuan kelompok. Kepemimpinan adalah faktor yang paling menentukan kefektifan komunikasi kelompok. Klasifikasi gaya kepemimpinan yang klasik dilakukan oleh White danLippit (1960). Mereka mengklasifikasikan tiga gaya kepemimpinan: otoriter; demokratis; dan laissez faire. Kepemimpinan otoriter ditandai dengan keputusan dan kebijakan yang seluruhnya ditentukan oleh pemimpin. Kepemimpinan demokratis menampilkan pemimpin yang mendorong dan membantu anggota kelompok untuk membicarakan dan memutuskan semua kebijakan. Kepemimpinan laissez faire memberikan kebebasan penuh bagi kelompok untuk mengambil keputusan individual dengan partisipasi dengan partisipasi pemimpin yang minimal.

e. Homogenitas kelompok

Kelompok cenderung memiliki kesamaan dalam usia, jenis kelamin, dan pandangan-pandangan. Homogenitas tersebut disebabkan dua alasan: (a)Banyak kelompok cenderung menaril orang-orang yang memiliki kesamaan sebelum mereka bergabung,(b)Kelompok cenderung beroperasi dengan cara yang memperkuat kesamaan anggota-anggotanya.

f. Norma sosial
Norma sosial merupakan penentu perilaku yang penting. Norma suatu kelompok berbeda dengan kelompok yangb lain. Kekuatan norma dalam menentukan perilaku menjadi jelas bila kita terlalu sering melanggarnya:kita dijauhi anggota lainnya, dalam kasus yang ekstrim ditekan untuk keluar dari kelompoknya.

Minggu, 03 Oktober 2010

Gimana sih Orientasi Teoritis Dalam Dinamika Kelompok..??

Tahukah kamu bahwa orientasi teoritis dalam dinamika kelompok untuk menganalisa kelompok serta Efektivitas kelompok dapat dipengaruhi oleh :

1. Tujuan → mudah dimengerti oleh anggota kelompok, relevan dengan
kebutuhan anggota, mengisyaratkan saling ketergantungan dan
membangkitkan komitmen tingkat tinggi dari anggota untuk mencapainya.

2. Anggota harus mengkomunikasikan ide-ide dan perasaan

3. Partisipasi dan kepemimpinan harus terdistribusikan antar anggota
-Tanggung jawab
-Semua orang terlibat dalam pekerjaan kelompok, setia terhadap
kebutuhan kelompok dan puas terhadap keanggotaannya
-Sumber daya (potensi anggota dimanfaatkan)
-Meningkatkan kohesivitas kelompok

4. Prosedur pengambilan keputusan → tepat dan fleksibel

5. Kekuasaan dan pengaruh → keahlian kemampuan

6. Konflik → kontroversi ide / opini
Pemicu : - kebutuhan
- kelangkaan sumber daya (uang, power)
- persaingan

Cara mengatasinya:
Harus bernegosiasi → sama-sama puas dan tidak memperlemah
Kerjasama
Saling ketergantungan

7. Kohesivitas meningkat
-Saling menyukai
-Ingin terus menjadi bagian kelompok
-Puas terhadap keanggotaan
-Tingkat penerimaan, dukungannya dan kepercayaan meningkat

8. Kemampuan memecahkan masalah
-Merasakan adanya masalah
-Mencari dan menetapkan solusi
-Mengevaluasi efektivitas solusi

Kelompok

Dalam pembahasan tentang dinamika kelompok, saya telah menjabarkan secara singkat tentang pengertian kelompok. Tapi dalam tulisan kali ini, saya akan lebih banyak lagi membahas tentang pengertian kelompok yang menekankan pada interaksi interpersonal, persepsi keanggotaan, kesalingtergantungan, tujuan, motivasi, organisasi terstruktur, serta saling berpengaruh.berikut penjabarannya :

1. Interaksi Interpersonal
Kelompok adalah sejumlah individu berkomunikasi satu dengan yang lain dalam jangka waktu tertentu yang jumlahnya tidak terlalu banyak, sehingga tiap orang dapat
berkomunikasi dengan semua anggota secara langsung. (Homans – 1950 )

2. Persepsi Keanggotaan
Kelompok sosial adalah satu unit yang terdiri dari sejumlah organisme yang mempunyai persepsi kolektif tentang kesatuan mereka dan mempunyai kemampuan untuk berbuat dan bertingkah laku dengan cara yang sama terhadap lingkungan. ( Smith – 1945 )

3. Kesaling tergantungan
Kelompok itu sekumpulan individu yang mempunyai hubungan antar anggota yang satu dengan yang lain yang membuat mereka saling tergantung dalam tingkatan tertentu. (Cartwright dan Zender – 1968)

4. Tujuan
Kelompok adalah satu unit yang terdiri dari dua orang atau lebih yang bekerja sama atau melakukan kontak untuk mencapai satu tujuan dan yang mempertimbangkan kerjasama diantara kelompok sebagai satu yang berarti. (Mills – 1967)

5. Motivasi
Kelompok adalah sekumpulan organisme yang saling berhubungan satu dengan lain untuk memenuhi kebutuhan tiap anggota. (Catell – 1951)

6. Organisasi Terstruktur
Organisasi sebagai kelompok adalah system terorganisasi dimana ada dua orang atau lebih individu yang berhubungan dalam fungsi yang sama, mempunyai seperangkat standar tentang hubungan peran anggota dan mempunyai morma yang mengatur tingkah laku anggota kelompok. (Mc David dan Harari)

7. Mutual Influence
Dua atau lebih individu yang berinteraksi satu
dengan yang lain dimana masing-masing anggota mempengaruhi
satu dengan yang lain. (Shaw – 1979)

Fungsi Dinamika Kelompok

Setelah kita mengetahui apa arti dinamika kelompok, tentunya kita juga pasti ingin mengetahui apa fungsi dari dinamika kelompok bukan..

Untuk itu inilah fungsi dari dinamika kelompok :
1. Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup.
2. Memudahkan pekerjaan.
3. Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga seleseai lebih cepat, efektif dan efisien. Salah satunya dengan membagi pekerjaan besar sesuai bagian kelompoknya masing-masing atau sesuai keahlian.
4. Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat dengan memungkinkan setiap individu memberikan masukan, berinteraksi, dan memiliki peran yang sama dalam masyarakat.

apa siih DINAMIKA KELOMPOK ??

Taukah kamu apa yang dimaksut dengan dinamika kelompok …???

Sebelum kita tahu apa yang dimaksut dengan dinamika kelompok, mari kita ketahui arti dari dinamika dan kelompok. Dinamika berati interaksi atau interdependensi antara kelompok satu dengan yang lain, sedangkan Kelompok adalah kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama.

Setelah kita mengetahui arti dari dinamika dan kelompok, tentunya dapat disimpulkan bahwa Dinamika kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologis secara jelas antara anggota satu dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi yang dialami.